Lingkungan sekolah rawan bagi peredaran narkotika dan obat-obatan
(narkoba), terutama di wilayah perkotaan. Kondisi ini menginspirasi kami dari pihak sekolah SMA Harapan Batam
untuk berbuat sesuatu, melindungi generasi ini dari bahaya
penggunaannya. Maka kami mengundang penyuluh dari BNN Kepri untuk memberikan materi tentang bahaya narkoba kepada peserta didik kami di sekolah pada hari Sabtu Tanggal 19 Maret 2016.
Senin, 21 Maret 2016
Selasa, 15 Maret 2016
Pembelajaran Langsung PKN ke LAPAS Barelang dari SMA Harapan Batam
Salah satu tujuan mata pelajaran PKn menurut Mulyasa (2007) adalah mau berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan, secara aktif dan
bertanggung jawab, sehingga bisa bertindak secara cerdas dalam semua
kegiatan. Maka berdasarkan tujuan mata pelajaran tersebut SMA Harapan Batam mengadakan kunjungan ke LAPAS Barelang pada tanggal 12 Maret 2016. Dari kunjungan tersebut diharapkan peserta didik bisa melihat dan memahami tentang HAM dan Sistem Peradilan di Indonesia. Pada kegiatan tersebut peserta didik dan pendidik di SMA Harapan Batam diberi materi tentang sistem hukum peradilan di Indonesia dan pelayanan terhadap para napi yang sebenarnya mereka punya hak untuk dilayani dengan baik.
Sabtu, 12 Maret 2016
Contoh SHUN dan Capaian Hasil Belajar SMA Tahun 2016
Sertifikat Hasil Ujian Nasional untuk tahun pelajaran 2015/2016 ini berbeda formatnya dengan SHUN tahun pelajaran sebelumnya. Perbedaan ini terutama dari penggolongan nilai hasil ujian nasional yang berupa kategori sangat baik (>85 - 100), baik (>70 - kurang atau sama 85), cukup (>55 - kurang atau sama 70), kurang (kurang atau sama dengan 55). Kemudian juga ada penjelasan capaian setiap kompetensi siswa untuk 6 mata pelajaran yang diujikan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar SHUN:
Gambar Capaian Kompetensi Siswa:
Rabu, 09 Maret 2016
Penerimaan Siswa Baru SMA & SMK Harapan Batam Tahun Pelajaran 2016/2017
Brosur
Peminatan/Program Keahlian
Sekolah Harapan Batam untuk tahun pelajaran 2016 - 2017 rencananya akan membuka:
Fasilitas
- Laboratorium IPA
- Perpustakaan
- Laboratorium Komputer
- Workshop Perkapalan/Ware House
- Labor Hotel
- Mushalla
- Sarana dan Prasarana Olah Raga
- CCTV
- Internet
Ektrakurikuler
- Karate
- Futsal
- Basket
- Karya Ilmiah Remaja
- Pramuka, dan lain-lain
Pembelajaran
Pembelajaran menerapkan kurikulum 2013 dengan pendekatan pembelajaran berdasarkan minat, bakat, dan jenis kecerdasan peserta didik melalui penggunaan ICT/TIK dalam pembelajarannya.
Lapangan Kerja
Khusus untuk SMK, bagi peserta didik yang berprestasi akan langsung dicarikan pekerjaan di tempat perusahaan pemilik yayasan Sekolah Harapan Batam atau di tempat lainnya.
Biaya Pendidikan
- SPP SMA : Rp. 300.000/bulan
- SPP SMK : Rp. 350.000/bulan
- Uang Program untuk SMA dan SMK : Rp. 2.000.000.
Pendaftaran
- Gelombang I : Tanggal 1 Maret s.d 30 April 2016, mendapat diskon 25% uang program
- Gelombang II : Tanggal 2 Mei s.d 12 Juli 2016
Waktu Pendaftaran : 08.00 WIB s.d 12.00 WIB pada setiap hari kerja.
Tempat Pendaftaran
SEKOLAH HARAPAN BATAM
Komplek Nagajaya Aviari, RS, Kelurahan Buliang, Kecamatan Batu Aji, Kota Batam.
Tlp : (0778) 364 734
HP : 0813 6473 7896 (Adi), 0812 6196 1363 (Dodi), 0812 6191 400 (Fatiah)
Blog : www. sekolahharapanbatam.blogspot.com
Email : sma.harapan@yahoo.co.id; smaharapanbatam@gmail.com
Peminatan/Program Keahlian
Sekolah Harapan Batam untuk tahun pelajaran 2016 - 2017 rencananya akan membuka:
- SMA dengan peminatan IPA dan Peminatan IPS
- SMK dengan program keahlian Perkapalan dan Pariwisata
Program keahlian perkapalan terdiri dari paket keahlian:
* Teknik Konstruksi Kapal Baja
* Teknik Gambar Rancang Bangun Kapal
Program keahlian kepariwisataan terdiri dari paket keahlian:
* Akomodasi Perhotelan
Fasilitas
- Laboratorium IPA
- Perpustakaan
- Laboratorium Komputer
- Workshop Perkapalan/Ware House
- Labor Hotel
- Mushalla
- Sarana dan Prasarana Olah Raga
- CCTV
- Internet
Ektrakurikuler
- Karate
- Futsal
- Basket
- Karya Ilmiah Remaja
- Pramuka, dan lain-lain
Pembelajaran
Pembelajaran menerapkan kurikulum 2013 dengan pendekatan pembelajaran berdasarkan minat, bakat, dan jenis kecerdasan peserta didik melalui penggunaan ICT/TIK dalam pembelajarannya.
Lapangan Kerja
Khusus untuk SMK, bagi peserta didik yang berprestasi akan langsung dicarikan pekerjaan di tempat perusahaan pemilik yayasan Sekolah Harapan Batam atau di tempat lainnya.
Biaya Pendidikan
- SPP SMA : Rp. 300.000/bulan
- SPP SMK : Rp. 350.000/bulan
- Uang Program untuk SMA dan SMK : Rp. 2.000.000.
Pendaftaran
- Gelombang I : Tanggal 1 Maret s.d 30 April 2016, mendapat diskon 25% uang program
- Gelombang II : Tanggal 2 Mei s.d 12 Juli 2016
Waktu Pendaftaran : 08.00 WIB s.d 12.00 WIB pada setiap hari kerja.
Tempat Pendaftaran
SEKOLAH HARAPAN BATAM
Komplek Nagajaya Aviari, RS, Kelurahan Buliang, Kecamatan Batu Aji, Kota Batam.
Tlp : (0778) 364 734
HP : 0813 6473 7896 (Adi), 0812 6196 1363 (Dodi), 0812 6191 400 (Fatiah)
Blog : www. sekolahharapanbatam.blogspot.com
Email : sma.harapan@yahoo.co.id; smaharapanbatam@gmail.com
Selasa, 08 Maret 2016
PEDOMAN PENILAIAN KURIKULUM 2013
Oleh:
Adi Saputra, M.Pd
A.
Penilaian Sikap
1.
Pengertian Penilaian
Sikap
Penilaian sikap adalah penilaian
terhadap kecenderungan perilaku siswa sebagai hasil pendidikan, baik di dalam
kelas maupun di luar kelas. Penilaian sikap memiliki karakteristik yang berbeda
dengan penilaian pengetahuan dan keterampilan, sehingga teknik penilaian yang
digunakan juga berbeda. Dalam hal ini, penilaian sikap ditujukan untuk
mengetahui capaian dan membina perilaku serta budi pekerti siswa sesuai
butir-butir sikap pada KD pada
KI1 dan KI2.
Penilaian sikap
spiritual dan sikap sosial dilakukan secara berkelanjutan oleh guru mata
pelajaran, guru bimbingan konseling (BK), dan wali kelas dengan menggunakan
observasi dan informasi lain yang valid dan relevan dari berbagai sumber.
Penanaman sikap diintegrasikan pada setiap pembelajaran KD dari KI-3 dan KI-4.
Selain itu, dapat dilakukan penilaian diri (self
assessment) dan penilaian antarteman (peer
assessment) dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter siswa, yang
hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu data untuk konfirmasi hasil
penilaian sikap oleh guru. Hasil penilaian sikap
selama periode satu semester ditulis dalam bentuk deskripsi yang menggambarkan
perilaku siswa.
2.
Indikator Penilaian Sikap
a.
Sikap Spiritual
Penilaian sikap spiritual
dilakukan dalam rangka mengetahui
perkembangan sikap siswa dalam
menghargai, menghayati, dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya. Indikator sikap spiritual pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
dan PPKn diturunkan dari KD pada KI-1 dengan memperhatikan butir-butir
nilai sikap yang tersurat. Sementara itu, indikator untuk penilaian
sikap spiritual yang dilakukan oleh guru mata pelajaran lain tidak selalu dapat
diturunkan secara langsung dari KD pada KI-1, melainkan dirumuskan dalam perilaku
beragama secara umum.
Berikut ini contoh indikator
sikap spiritual yang dapat digunakan untuk semua mata pelajaran: (1) berdoa
sebelum dan sesudah melakukan kegiatan; (2) menjalankan ibadah sesuai dengan
agamanya; (3) memberi salam pada saat awal dan akhir kegiatan; (4) bersyukur
atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa; (5) mensyukuri kemampuan manusia
dalam mengendalikan diri; (6) bersyukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu;
(7) berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah berikhtiar atau melakukan
usaha; (8) menjaga lingkungan hidup di sekitar sekolah; (9) memelihara hubungan
baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa; (10) bersyukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa sebagai bangsa Indonesia; (11) menghormati orang lain yang
menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya.
b.
Sikap Sosial
Penilaian sikap sosial
dilakukan untuk mengetahui
perkembangan sikap sosial siswa dalam
menghargai, menghayati, dan berperilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya. Sikap sosial dikembangkan terintegrasi dalam pembelajaran KD dari KI-3 dan
KI-4.
Indikator KD dari KI-2 mata
pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn dirumuskan dalam perilaku
spesifik sebagaimana tersurat di dalam rumusan KD mata pelajaran tersebut.
Sementara indikator KD dari KI-2 mata pelajaran lainnya dirumuskan dalam
perilaku sosial secara umum. Sebagai contoh: tidak menyontek dalam ujian,
mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan.
Disamping itu, pada mata
pelajaran tertentu pada KD tertentu, dapat dikembangkan indikator yang secara
spesifik sesuai dengan karakteristik KD pada mata pelajaran tersebut.
Berikut contoh
indikator-indikator
umum sikap sosial:
(1) Jujur, yaitu perilaku dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Indikator
jujur antara lain:
· tidak
menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan;
· tidak
menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber);
· mengungkapkan
perasaan apa adanya;
· menyerahkan
kepada yang berwenang barang yang ditemukan;
· membuat
laporan berdasarkan data atau informasi apa adanya;
·
mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki;
(2) Disiplin, yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan
patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Indikator
disiplin antara lain:
· datang
tepat waktu;
· patuh
pada tata tertib atau aturan bersama/ sekolah;
·
mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan, mengikuti
kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar;
(3) Tanggung jawab, yaitu sikap dan perilaku
seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia
lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan
budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Indikator tanggung jawab antara lain:
· melaksanakan
tugas individu dengan baik;
· menerima
resiko dari tindakan yang dilakukan;
· tidak
menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat;
· mengembalikan
barang yang dipinjam;
· mengakui
dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan;
· menepati
janji;
· tidak
menyalahkan orang lain utk kesalahan
tindakan kita sendiri;
·
melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa
disuruh/diminta;
(4) Toleransi,
yaitu sikap dan tindakan yang menghargai keberagaman latar belakang, pandangan,
dan keyakinan. Indikator toleransi antara lain:
· tidak
mengganggu teman yang berbeda pendapat;
· menerima
kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapatnya;
· dapat
menerima kekurangan orang lain;
· dapat
mememaafkan kesalahan orang lain;
· mampu
dan mau bekerja sama dengan siapa pun yang memiliki keberagaman latar belakang,
pandangan, dan keyakinan;
· tidak
memaksakan pendapat atau keyakinan diri pada orang lain;
· kesediaan
untuk belajar dari (terbuka terhadap) keyakinan
dan gagasan orang lain agar dapat memahami orang lain lebih baik;
·
terbuka terhadap atau kesediaan untuk menerima sesuatu
yang baru;
(5) Gotong
royong, yaitu bekerja bersama-sama dengan orang lain untuk
mencapai tujuan bersama dengan saling berbagi tugas dan tolong menolong secara
ikhlas. Indikator gotong royong antara lain:
· terlibat
aktif dalam bekerja bakti membersihkan kelas atau sekolah;
· kesediaan
melakukan tugas sesuai kesepakatan;
· bersedia
membantu orang lain tanpa mengharap imbalan;
· aktif
dalam kerja kelompok;
· memusatkan
perhatian pada tujuan kelompok;
· tidak
mendahulukan kepentingan pribadi;
· mencari
jalan untuk mengatasi perbedaan pendapat/pikiran antara diri sendiri dengan
orang lain;
·
mendorong orang lain untuk bekerja sama demi mencapai tujuan
bersama;
(6) Santun atau sopan, yaitu
sikap baik dalam pergaulan baik dalam berbahasa maupun bertingkah laku. Norma
kesantunan bersifat relatif, artinya
yang dianggap baik/santun pada tempat dan waktu tertentu bisa berbeda pada
tempat dan waktu yang lain. Indikator santun atau sopan antara lain:
· menghormati
orang yang lebih tua;
· tidak
meludah di sembarang tempat;
· tidak
menyela pembicaraan pada waktu yang tidak tepat;
· mengucapkan
terima kasih setelah menerima bantuan orang lain;
· bersikap
3S (salam, senyum, sapa);
· meminta
ijin ketika akan memasuki ruangan orang lain atau menggunakan barang milik
orang lain;
·
memperlakukan orang lain sebagaimana diri sendiri ingin
diperlakukan;
(7) Percaya diri, yaitu suatu keyakinan atas
kemampuannya sendiri untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Indikator percaya
diri antara lain:
· berpendapat
atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu.
· mampu
membuat keputusan dengan cepat
· tidak
mudah putus asa
· tidak
canggung dalam bertindak
· berani
presentasi di depan kelas
· berani
berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan
Indikator untuk setiap butir sikap dapat dikembangkan sesuai
kebutuhan satuan pendidikan. Indikator-indikator
tersebut dapat
berlaku untuk semua mata pelajaran.
3.
Teknik dan Instrumen Penilaian Sikap
Penilaian sikap terutama dilakukan oleh guru mata pelajaran, guru bimbingan
konseling (BK), dan wali kelas, melalui observasi yang dicatat dalam jurnal
berupa catatan anekdot (anecdotal record)
dan catatan kejadian tertentu (incidental
record). .
Dalam pelaksanaan penilaian sikap diasumsikan setiap siswa memiliki perilaku yang baik, sehingga jika tidak
dijumpai perilaku yang sangat baik atau kurang baik maka sikap siswa tersebut
dianggap baik, sesuai dengan indikator yang diharapkan. Perilaku sangat baik
atau kurang baik yang dijumpai di kelas selama proses pembelajaran dicatat
dalam jurnal guru mata pelajaran. Sedangkan perilaku siswa yang sangat baik
atau kurang baik dan informasi lain yang valid dan relevandi luar kelas, selain
dicatat guru mata pelajaran, juga menjadi catatan guru BK dan wali kelas.
Penilaian diri dan penilaian antarteman dilakukan sebagai penunjang dan
hasilnya digunakan untuk bahan konfirmasi dalam rangka pembinaan dan
pembentukan karakter siswa.
Rangkuman hasil penilaian sikap oleh guru mata pelajaran dan guru BK selama
satu semester dikumpulkan kepada walikelas, kemudian wali kelas menggabungkan
dan merangkum dalam bentuk deskripsi
yang akan diisikan ke dalam rapor setiap siswa di kelasnya. Skema
penilaian sikap dapat dilihat pada gambar berikut.
a.
Observasi
Observasi dalam penilaian sikap siswa merupakan teknik yang dilakukan
secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku yang sangat baik (positif)
atau kurang baik (negatif) yang berkaitan dengan indikator sikap spiritual dan
sikap sosial.
Perilaku
sangat baik atau kurang baik yang dicatat dalam jurnal tidak terbatas pada butir-butir sikap (perilaku) yang hendak ditumbuhkan melalui pembelajaran yang
saat itu sedang berlangsung sebagaimana dirancang dalam RPP, tetapi dapat
mencakup butir-butir sikap lainnya yang ditanamkan dalam semester itu jika butir-butir
sikap tersebut muncul
atau ditunjukkan oleh siswa melalui perilakunya.
Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah lembar observasi atau
jurnal. Hasil observasi dicatat dalam jurnal yang dibuat selama satu semester
oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas. Jurnal memuat catatan sikap
atau perilaku siswa yang sangat baik atau kurang baik, dilengkapi dengan waktu
terjadinya perilaku tersebut, dan butir-butir sikap. Berdasarkan catatan
tersebut guru membuat deskripsi penilaian sikap siswa selama satu semester.
Jika seorang siswa menunjukkan perilaku yang kurang baik, guru harus segera
menindaklanjutinya dengan melakukan pendekatan dan pembinaan, sehingga secara
bertahap siswa tersebut dapat menyadari dan memperbaiki sendiri perilakunya
menjadi lebih baik.
Kamis, 03 Maret 2016
Sistem Informasi SMAS Harapan Batam
Sekolah Harapan Batam dalam hal ini SMAS Harapan Batam sedang mencoba menggunakan sistem informasi secara online yang berbasis website. Dengan menggunakan sistem ini diharapkan semua data yang diperlukan oleh stake holder pendidikan dapat tersedia dengan cepat dan dapat di akses dari mana saja. Hal ini sesuai dengan salah satu visi sekolah harapan, yakni AKSES (mudah diakses dari mana saja). Dengan menggunakan sistem ini pendidik, kepala sekolah, peserta didik, orang tua, yayasan, dinas pendidikan, dan yang lainnya dapat mengakses dengan cepat yang dilakukan secara online.
SISKO adalah Program Komputer berupa Software Sistem Informasi Manajemen
Sekolah berbasis web sebagai solusi Administrasi Terpadu untuk Sekolah,
yang mencakup berbagai modul terintegrasi dan bersifat Multiuser
sehingga SISKO dapat diakses oleh semua Siswa, Guru dan Karyawan di
sekolah.
SISKO atau Sistem Informasi Sekolah dirancang untuk sekolah
agar dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi secara maksimal. SISKO memberikan solusi administrasi manajemen sekolah dengan
memanfaatkan teknologi komputer, teknologi komunikasi dan teknologi
internet.
SISKO menyediakan sistem pemrosesan data yang terpadu sehingga
dapat membangun interkoneksi hasil masukan dari modul-modul yang ada
sehingga mampu memberikan kemudahan penyajian informasi. Penyebaran atau
penyampaian informasi ini dapat dilakukan dengan
Langganan:
Postingan (Atom)