KECERDASAN GANDA (MULTIPLE INTELEGENCES)
Oleh:
Adi Saputra, M.Pd
a.
Pengertian Kecerdasan Multiple Intelegences
Teori Multiple Intelegences diperkenalkan pada tahun 1983 oleh Howard
Gardner, guru besar di bidang Psikologi dan Pendidikan dari Universitas Harvard.
Teori ini mendapat sambutan yang positif dari kalangan pendidikan di Amerika
Serikat. Gardner
menyebutkan bahwa kecerdasan
bukanlah suatu kesatuan tunggal yang
bisa diukur secara sederhana dengan tes IQ. Kecerdasan dapat
ditingkatkan dan berkembang sepanjang sejarah hidup seseorang. Kemudian Gardner
mendefenisikan kecerdasan
sebagai suatu kapasitas untuk memecahkan permasalahan atau membentuk produk
yang bernilai dalam satu atau lebih latar budaya.
Gardner menambahkan bahwa pemecahan persoalan
itu terjadi dalam konteks budaya tertentu. Dengan demikian, dapat terjadi cara
pemecahan suatu masalah menjadi berbeda-beda karena perbedaan budaya. Secara umum
Gardner memberikan syarat kemampuan yang dapat dipertimbangkan sebagai kecerdasan dalam
teori kecerdasan
gandanya. Pertama
bersifat universal, artinya kemampuan
itu harus berlaku bagi banyak orang dan bukan hanya untuk beberapa orang. Kedua, kemampuan
itu dasarnya adalah unsur biologis yaitu karena
otak seseorang dan bukan
sesuatu yang terjadi karena latihan atau training.
Kemampuan itu sudah ada sejak orang lahir, meski dalam pendidikan dapat
dikembangkan.
b.
Jenis Kecerdasan Multiple
Intelegences
Pada tahun 1983 Gardner
di dalam bukunya Frames of Minds merumuskan
tujuh kecerdasan
kolektif yang secara bersama terdapat dalam diri anak-anak dan
orang dewasa. Namun demikian, Gardner juga tidak menutup pintu untuk menambah
kemungkinan jenis kecerdasan yang lainnya. Berikut ini akan diuraikan secara
singkat karakteristik siswa dari setiap jenis kecerdasan. (Jasmine,2007:16-28).
1)
Kecerdasan Linguistik
Siswa dengan
kecerdasan linguistik yang menonjol biasanya senang membaca, pandai bercerita,
senang menulis cerita atau puisi, senang belajar bahasa asing, mempunyai
perbendaharaan kata yang baik, pandai mengeja, suka menulis surat, atau e-mail,
senang membicarakan ide-ide dengan teman-temannya, memiliki kemampuan kuat
dalam mengingat nama atau fakta, menikmati permainan kata (utak-atik kata,
kata-kata tersembunyi, scrabble, atau
teka-teki silang, bolak-balik kata, plesetan atau pantun), dan senang membaca
ide-ide yang menarik minatnya.
2)
Kecerdasan Logika-Matematis
Seseorang
dengan kecerdasan logika-matematis yang tinggi biasanya memiliki ketertarikan
terhadap angka-angka, menikmati ilmu pengetahuan, mudah mengerjakan matematika
dalam pikirannya, suka memecahkan misteri, senang menghitung, suka membuat
perkiraan atau peluang, mudah mengingat angka-angka serta skor-skor, menikmati
permainan yang menggunakan strategi seperti catur, atau games strategi, memperhatikan antara perbuatan dan akibatnya
(sebab-akibat), senang menghabiskan waktu dengan mengerjakan kuis asah otak
atau teka-teki logika, senang menemukan cara kerja komputer, senang mengelola
informasi ke dalam tabel atau grafik, dan mereka mampu menggunakan komputer
lebih dari sekedar bermain games.
3)
Kecerdasan Spasial
Seorang anaka yang
memiliki kecerdasan spasial biasanya lebih mudah mengingat wajah ketimbang
nama, suka menggambarkan ide-idenya atau membuat sketsa untuk membantunya
menyelesaikan masalah, berpikir dalam bentuk gambar serta mudah melihat berbagai
objek dalam pikirannya, dia juga senang membongkar pasang, senang bekerja
dengan bahan-bahan seni seperti kertas, cat, spidol atau crayon, senang menonton film atau video dan bermain video games, memperhatikan gaya berpakaian,
gaya rambut, model mobil, model motor, suka menggambar peta hanya untuk
bersenang-senang, suka mencoret-coret, senang memecahkan teka-teki
visual/gambar serta ilusi optik dan suka membangun model 3 dimensi. Anak dengan
kecerdasan spasial biasanya kaya dengan khayalan sehingga cenderung kreatif dan
imaginatif.
4)
Kecerdasan Kinestetik
Anak yang memiliki
kecerdasan kinestetik mudah memahami tubuh yang cenderung suka bergerak dan
aktif, mudah dan cepat mempelajari keterampilan-keterampilan fisik serta suka
bergerak sambil berpikir, mereka juga senang bermain peran, senang meniru
gerak-gerik atau ekspersi teman-temannya, senang berolahraga atau berprestasi
dalam bidang olah raga tertentu, terampil membuat kerajinan atau membangun
model-model, luwes dalam menari, berjoget atau berdansa, senang menggunakan
gerakan-gerakan untuk membantunya mengingat berbagai hal, mempunyai koordinasi
serta kesadaran baik terhadap tempo. Anak-anak dengan kecerdasan kinestetik
biasanya lebih mengandalkan kekuatan otot-ototnya.
5)
Kecerdasan Musikal
Seorang anak yang
memiliki kecerdasan musikal biasanya senang bernyayi, senang mendengarkan
musik, mampu memainkan instrumen musik, mampu membaca not balok/angka, mudah
mengingat melodi atau nada, mudah mengenali banyak lagu yang berbeda-beda,
mampu mendengarkan perbedaan antara instrumen yang berbeda-beda yang dimainkan
secara bersama-sama, suka bersenandung/bernyanyi sambil berpikir atau
mengerjakan tugas, mudah menangkap irama dalam suara-suara disekelilingnya,
senang membuat suara musikal dengan tubuhnya (bersenandung, bertepuk tangan,
menjentikkan jari, atau menghentakkan kaki), senang mengarang/menulis lagu atau
rap-nya sendiri dan mudah mengingat fakta-fakta dengan mengarang lagu untuk
fakta-fakta tersebut.
6)
Kecerdasan Interpersonal
Seseorang yang memiliki kecerdasan interpersonal
biasanya suka mengamati sesama, mudah berteman, suka menawarkan bantuan ketika
seseorang membutuhkan, menikmati kegiatan-kegiatan kelompok serta percakapan
hangat dan mengasyikkan, senang sebagai pendamai yang bertikai, percaya diri
ketika bertemu dengan orang baru, suka mengatur kegiatan-kegiatan bagi dirinya
sendiri dan teman-temannya, mudah menerka perasaan seseorang hanya dengan
mengamatinya, mengetahui bagaimana cara membuat orang lain bersemangat untuk
bekerja sama, lebih suka bekerja dan belajar bersama ketimbang sendirian,
senang meyakinkan orang tentang sudut pandangnya terhadap sesuatu, mementingkan
keadilan dan bersukarela untuk menolong sesama. Anak yang memiliki kecerdasan
interpersonal biasanya disukai teman-temannya karena mampu berinteraksi dengan
baik dan memiliki empati yang besar terhadap teman-temannya.
7)
Kecerdasan Intrapersonal
Seorang anak yang
memiliki kecerdasan intrapersonal mudah di dalam memahami diri sendiri dan
biasanya lebih suka bekerja sendirian daripada bersama-sama, suka menetapkan
serta meraih sasaran-sasarannya sendiri, menjunjung tinggi kepercayaan-kepercayaannya
seandainya pun kepercayaannya itu tidak populer. Ia tidak terlalu khawatir
tentang apa kata orang dibandingkan dengan kebanyakan orang lainnya. Ia juga
mengetahui bagaimana perasaannya dan mengapa demikian dan seringkali ia
menghabiskan waktu hanya untuk merenungkan dalam-dalam tentang hal-hal yang
penting baginya. Anak dengan kecerdasan intrapersonal biasanya sadar betul akan
bidang yang menjadi kemahirannya dan bidang mana yang tidak terlalu mahir. Ia
senang membuat catatan harian atau membuat jurnal harian, senang menuliskan
ide-idenya, kenangan-kenangannya, perasaan-perasaannya atau sejarah pribadinya.
Anak seperti ini biasanya sadar betul akan siapa dirinya dan ia sangat senang
memikirkan masa depan dan cita-citanya di suatu hari nanti.
8)
Kecerdasan Naturalis
Seseorang yang
memiliki kecardasan naturalis mudah di dalam memahami alam dan suka terhadap
binatang, pandai bercocok tanam dan merawat kebun di rumah atau di
lingkungannya, peduli tentang alam serta lingkungan, senang ke taman, kebun
binatang atau menikmati keindahan aquarium. Selain itu juga ia senang berkemah
atau mendaki gunung di alam bebas, senang memperhatikan alam dimana pun dia
berada, mudah beradaptasi dengan tempat dan acara yang berbeda-beda, mempunyai
ingatan yang kuat tentang detail tempat yang pernah dikunjungi serta nama-nama
hewan, tanaman, orang dan berbagai hal lainnya, banyak bertanya tentang orang,
tempat dan hal yang dia lihat di lingkungan atau alam sehingga dia bisa lebih
memahaminya. Ia mampu memahami serta mengurus dirinya sendiri.
Daftar Pustaka
Jasmine,
Julia. 2007. Panduan Praktis Mengajar
Berbasis Multiple Intelegences. Bandung: Penerbit Nuansa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar